ANALISIS RESPONS ANAK TERHADAP ANIMASI UPIN IPIN dan BOBOY BOY

ABSTRAK

Makalah ini mendeskripsikkan bagaimana tanggapan anak-anak dalam tahap operasional kongkret terhadap film animasi anak yang berjudul Upin & Ipin dan Boboiboy. Dalam penelitian ini akan digunakan teori resepsi sastra, dimana resepsi sastra adalah teori sastra yang mengedepankan tanggapan dan respon pembaca sebagai bahan dasar dalam pengerjaanya.

Dalam prosesnya, resepsi sastra terbagi menjadi yaitu (i) resepsi sastra sinkronik dan (ii) resepsi sastra diakronik. Makalah ini menggunaka resepsi sastra sinkronik, yaitu meneliti bagaimana tanggapan pembaca terhadap bacaan yang sezaman dengannya.

Kata kunci: Resepsi sastra, tanggapan, pembaca.

 

ABSTRACT

This paper describes how children respond in a concrete operational stage to a child animated film entitled Upin & Ipin and Boboiboy. In this research will be used literature reception theory, where literary receptions are literary theory that put forward responses and reader response as the basic ingredients in work it.

               In the process, literary receptions are divided into (i) synchronic literary receptions and (ii) diachronic literary receptions. This paper uses a synchronic literary reception, which examines how the reader responds to his contemporaneous reading.

 Keywords: Literary receptions, responses, readers.


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

            Hadirnya televisi membuat dunia luar semakin dekat dengan penontonnya. Bayangkan saja bila ada peristiwa di belahan dunia lain, yang sangat jauh dari kita, kita bisa menyaksikannya dalam hitungan jam  saja. Tentunya televisi ini merupakan media untuk mendapatkan informasi yang tampaknya ramah lingkungan dalam pemakaiannya.

             Penggunaan televisi ini bukan saja untuk mendapatkan berita, banyak acara-acara lain sebagai hiburan, contohnya animasi afilm animasi anak. Di Indonesia, film animasi anak cukup banyak, Malaysia adalah sumber animasi anak yang banyak hadir di televisi Indonesia, di antaranya seperti Upin & Inpin, Boboiboy, pada zaman dahulu, dan masih banyak lagi.

            Kehadiran film animasi anak ini cukup membuat kita (orang dewasa) senag, sekaligus takut. Keadaan dilema ini dikarenakan sebagai media hiburan, televisi juga memiliki dampak yang buruk bagi anak-anak, contonya kurangnnya waktu belajar bagi anak-anak karen abnayak menghabiskan waktu di depan televisi.

             Dampak buruk di atas adalah salah satu bagian dampak buruk lainnya. Maka dari itu, pemilihan dan bimbingan orang tua sangat perlu bagi anak-anak. Seperti halnya kita menanyakan bagaimana tanggapan anak terhadap apa yang ia saksikan. Dengan begitu, proses perkembangan anak-anak dapat berjalan dengan dengan seharusnya, tanpa diganggu oleh halangan yang menghambat kognitifnya berupa tayangan yang tidak sepasnya mereka saksikan.

 1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 bagaimana respon anak terhadap animasi Upin&ipin dan Boboiboy?

 1.3 Tujuan

1.3.1 untuk mengetahui bagaimana respon anak terhadap animasi Upin & ipin dan Boboiboy

 1.4 Landasan Teori

             Tarigan (2011:3) mengatakan secara singkat dan sederhana sastra adalah pelukisan kehidupan dan pikiran imajinatif ke dalam bentuk dan struktur bahasa. Sastra merupakan cerminan masyarakat. Nurgiantoro (2016:2) mengatakan bahwa sastra berbicara tentang hidup dan kehidupan, tentang berbagai persoalan hidup manusia, tentang kehidupan di sekitar manusia. Damono mengatakan bahwa sastra menampilkan kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah kenyataan sosial. Dalam kehidupan sosial, anak hadir dalam bentuk manusia baru yang sangat perlu mendapat banyak bimbingan. Maka dengan itu, hampir tidak ada pembeda antara sastra dewasa dengan sastra anak, hanya pembedaan isi atau konten  dan genre cerita yang disesuaikan dengan umur masing-masing.     

            Rokhmasnyah (2014:112) mengatakan bahwa resepsi sastra merupakan aliran sastra yang meneliti teks sastra dengan mempertimbangkan pembaca selaku pemberi sambutan atau tanggapan. Dalam pengertian ini, peneliti menitikberatkan pada apapun reaksi pembaca setelah membaca karya sastra.

 Menurut Junus (1985:1 dalam Pradopo, 2013:207), resepsi sastra dimaksudkan bagaimana ‘pembaca’ memberikan makna terhadap karya sastra yang dibacanya, sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadapnya.  Dengan teori ini, peneliti mengambil pendapat dan tanggapan pembaca sebagai bahan penelitian selanjutnya guna mendapatkan hasil.


2. PEMBAHASAN                     

2.1 Identitas Responden

Nama                            : Refa Masrifah

Kelas                            : 2

Tempat Tanggal Lahir    : Madura, 30 April 2009

Sekolah                        : SDN 005

 Nama                            : Aisyah Cinta Purnamayani

Kelas                            : 3

Tempat Tanggal Lahir: Samarinda, 13 Juli 2008

Sekolah                        : SDN 009

 Nama                            : Dela

Kelas                            : 3

Tempat Tanggal Lahir: Samarinda, 24 November 2007

Sekolah                        : SDN 005

 Nama                            : Atifah

Kelas                            : 3

Tempat Tanggal Lahir: Samarinda, 3 Juli 2008

Sekolah                        : SDN 005

Nama                            : Ayu Dia Mumtazah

Kelas                            : 2

Tempat Tanggal Lahir    : Samarinda, 4 Juli 2008

Sekolah                        : SDN 011

Nama                            : Khalisa Zahra Safira

Kelas                            : 2

Tempat Tanggal Lahir: Jawa, 6 November 2008

Sekolah                        : SDN 005

      Keenam anak di atas adalah peserta didik di TPQ Al-Fallah yang beralamat di jalan Hasan Basri, Samarinda.

Responden di atas adalah anak-anak kelas 2 dan kelas 3 sekolah dasar atau anak-anak dalam tahap operasional konkret. Menurut Nurgiantoro (2016:52) karakteristik anak pada tahap ini antara lain adalah:

 1.     Dapat membuat klasisifikasi atau pengelompokkan secara sederhana

2.     Dapa mengurutkan sesuatu secara sistematisnya, misal abjad, angka, warna, dll

3.     Dapa mengembangkan imajinasinya entah ke masa lalu atau masa depannya

4.     Mulai berpikir dan berargumentasi, dapat memecahkan masalah yang sederhana.

Dari karakteristik di atass, maka karya sastra yang cocok sebagai media penelitian adalah animasi anak Upin & Ipin dan Boboiboy.

 2.2 Identitas Media Penelitian

            Upin & Ipin adalah serial televisi animasi anak-anak yang dirilis pada 14 September 2007. Dikutip dari wikipedia, animasi Upin-ipin pertama kali di disiarkan di TV9 Malaysia. Serial ini diproduksi oleh Les’ Copaque. Awalnya film ini bertujuan untuk mendidik anak-anak agar lebih mengerti tentang Ramadhan, bulan berkah bagi agama Islam.. Di indonesia, Upin & Ipin hadir di Chanel MNCTV.

            Upin & Ipin episode 10 tahun 2016 merupakan animasi yang peneliti jadikan media untuk menilai Renspons anak-anak. Dimana di episode ini bercerita mengenai Pisang goreng. Alasan peneliti memilih episode ini untuk dijadikan sebagai media penelitian karena di episode ini memiliki cerita yang berkaitan atau malah temanya adalah Pisang goreng. Pisang goreng sangat disukai anak-anak, karena manis dan murah. Hadirnya pisang goreng sebagai tema dalam upin ipin episode 10 tahun 2016 semakin membuat peneliti semakin greget untuk mendengarkan tanggapan anak-anak setelah menontonnya, dikarenakan pisang goreng ini sangat dekat dengan kehidupan anak-anak, ataupun kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya.

BoBoiBoy adalah sebuah serial televisi animasi yang diproduksi oleh Animonsta Studio. Serial animasi ini menceritakan tentang seorang anak yang bernama Boboiboy yang memiliki kekuatan luar biasa  (seperti membelah diri dengan setia dirinya memiliki jenis kekuatan alam) untuk menghadapi makhluk asing yang ingin menyerang Bumi. Boboiboy memiliki empat temannya yang mempunyai kekuatan super juga, Ying, Yaya, Gopal, dan Fang.

Di Indonesia, BoBoiBoy ditayangkan di Chanel MNCTV sejak 20 Oktober 2014, episode pertamanya (episode yang menjadi media peneliti) berkisah tentang kedantang boboiboy ke rumah kakeknya. Episode ini memperkenalkan seluruh tokoh penting dalam Animasi ini, termasuk juga musuh boboiboy yaitu alien bernama Adu Du yang ingin mencuri coklat kakeknya.

Pemilihan kedua animasi anak di atas adalah hasil dari pertautan karakteristik anak operasional kongkret dengan pengkategorian animasi. Penulis menganggap kedua film animasi di atas cocok karena sesuai dengan karakter bahan bacaan anak tahap ini menurut Nurgiantoro (2016:52).

Berikut karakteristik buku bacaan anak pada tahap operasional konkret:

·         Buku-buku bacaan narasi atau eksplanasi yang mengandung urutan logis dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

·         Buku-buku bacaan yang menampilkan cerita yang sederhana, baik yang menyangkut masalah yanag dikisahkan, cara pengisahan, maupun jumlah tokoh yang dilibatkan.

·         Buku-buku bacaan yang menampilkan objek gambar yang bervariasi

·         Buku-buku bacaan narasi yang menampilkan narator yang mengisahkan cerita, atau cerita yang dapat membawa anak untuk memproyeksikan dirinya ke waktu atau tempat lain.

  

2.3 Analisis

Analisis pada makalah ini akan menggunakan resepsi sastra, resepsi sastra bekerja sebagai alat untuk mengetahui tanggapan pembaca terhadap karya sastra yang mereka baca. Penelitian ini akan menggunakan resepsi sinkronis. Resepsi sastra sinkronis adalah penelitian tanggapan para pembaca sezaman atau seperiode terhadap sebuah (atau beberapa) karya sastra, yaitu penelitian norma-norma apa yang menentukan horizon harapan sebuah periode (Pradopo, 2013:221-222).

Menurut Endaswara (2008:126) cara kerja penelitian resepsi sastra sinkronis ada dua tahapan, yaitu sebagai berikut:

·         Pembaca kelompok maupun individu disuguhkan media penelitian, setelah selesai, pembaca akan diberikan pertanyaan berupa lisan maupun tulisan

·         Setelah selesai membaca, pembaca diberikan kesempatan untuk menginterpretasikan bagaimana media penelitian tersebut menurut dirinya sendiri.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa pertanyaan guna mendapatkan secara garis besar bagaimana tanggapan anak mengenai media penelitian ini, pertanyaannya sebagai berikut:

·         Animasi manakah yang paling disukai?

·         Tokoh mana yang paling disukai?

·         Bagaimana jalan ceritanya?

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

 

Dari lima pertanyaan di atas, harapan penulis yaitu untuk mendapatkan bagaimana sebuah horison harapan yang pada suatu zaman dengan menggunakan teori resepsi sastra.

 

Teknik yang digunakan saat memberikan jawaban pun adalah teknik wawancara spontan (tiba-tiba), alasannya karena anak-anak pada usia ini sangat sensitif terhadap masalah pilih kasih,maka dari itu, teknik yang digunakan peneliti untuk bertanya adalah adalah dengan menunjuk salah seorang responden secara acak, kemudian diberikan pertanyaa, kemudia peneliti mencatat secara ringkas mengenai apa tanggapan anak-anak (berlaku untuk per-pertanyaan).

 

Berikut renspons anak-anak terhdap media penelitian.

 2.3.1 Renspons Masing-Masing Anak Terhadap Media Penelitian

Refa Masrifah, adalah anak cukup pendiam. Sesekali saat sedang menonton animasi di atas, Refa terlihat senyum. Berbeda dengan teman-temannya yang lain sampai terbahak-bahak ketika ada adegan lucu di dalam animasi. Berikut jawabannya dari pertanyaan yang diajukan:

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:Upin & Ipin, alasnnya karena ramai dan banyak mainannya.

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Saya suka tokoh Mei Mei, alasannya karena Mei Mei cantik, baik hati, dan suka menolong teman-temannya.

 

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:Ceritanya bagus

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:Kita jangan nakal, nanti dimarahi kakak

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

:Lebih banyak ceritanya

 

Aisyah Cinta Purnamayani adalah anak yang cukup aktif dan sedikit pemalu. Ia cukup interaktif dan menjawab pertnyaan yang diberikan peneliti dengan baik.

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:Boboiboy, alasnnya Upin & Ipin tayangnya mengulang terus.

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Yaya, karena dia cantik. Tapi dia tidak bisa buat biskuit. Tapi aku tetap suka.

 

 

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:Seru, tapi di episode pertamanya ini udah bosan.

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:jangan nakal, lebih baik berbuat baik.

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

:semoga makin seru ceritanya

 

Dela adalah anak yang cukup periang. Dari pengamatan penulis yang sebentar, tampak Dela adalah anak yang tidak meilikiki rasa malu yang tinggi, ia mudah bergaul.

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:Upin & Ipin, karena banyak teman-temannya.

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Mei Mei, karena dia baik hati

 

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:Bagus, apalagi pas Kak Ros bernyanyi

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:Jangan nakal

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

:semoga episode terbarunya banyak

 

Atifah adalah anak yang super aktif, ia kerap melayangkan candaan yang lucu, legkap dengan gerakan tiruan dari bahan candaanya.

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:boboiboy, karena seru

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Yaya, karena larinya cepat, tapi di episode ini belum kelihatan. Aku mau seperti dia,

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:enggak bagus kalo di episode ini, gk ada kelahinya

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:kalo di animasi boboiboy-nya harus membantu sesama. Kalo di episode ini enggak tahu

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

:semoga semakin banyak lagi kekuatan Yaya.

 

Ayu Dia Mumtazah adalah anak yang cukup pemalu tapi aktif saat ia sedang berada dalam teman kelompoknya sendiri. Ia kerap kali meminta agar dia ditanyai pertama saat sedang diwawancara. Dilihat dari wajahnya, tampaknya ia adalah keturunan Tionghoa.

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:Upin & Ipin, karena suka

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Ipin, karena Ipin lebih lucu dari pada Upin

 

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:bagus, aku suka pisang goreng

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:hargai makanan, jangan banyak main

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

Semoga semakin banyak episodenya

 


 Khalisa Zahra Safira adalah seorang anak yang cukup cuek dan bosanan. Terlihat ketika ia bosan menonton animasi, ia sesekali telentang di lantai sampil memainkan tangannya.

·         Animasi manakah yang paling disukai?

:Upin & Ipin, karena ramai. Banyak episodenya

 

·         Tokoh mana yang paling disukai?

:Jajit, karena dia lucu

 

·         Bagaimana jalan ceritanya?

:bagus, tapi gk suka episode ini. Sedikit yang bagus

 

·         Apa pesan moral yang bisa dipetik?

:enggak tau

 

·         Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?

:semoga semakin banyak episodenya

 

Horizon Harapan Responden

Keenam anak di atas menjawab sesuai dengan selera dan kejujurannya masing-masing. Anak-anak di atas telaj lama menonton Animasi ini jauh sebelum peneliti memberikan media penelitian ini, sehingga masing-masing anak telah memiliki horizon harapan tersendiri.

 

Menurut segers (1978:41 dalam pradopo 2013:219) horison harapan ditentukanoleh tiga kriteria.

 

Pertama, horizon harapan ditentukan oleh norma-norma yang terpancar dari teks-teks yang telah dibaca;

 

Kedua, horizon harapan ditentukan pengetahuan dan pengalaman atas semua teks yang telah dibaca sebelumnya;

 

Ketiga, horizon harapan ditentukan oleh pertentangan antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk memahami karya sastra.

 

Sebagai anak-anak, tentulah memiliki rasa ingin bersenang-senang yang tinggi. Maksudnya, hiburan adalah yang utama bagi anak-anak apalagi anak-anak yang dalam operasional konkret. Walaupun responden di atas sudah anak sudah dalam tahap operasioanal kongkret, tentu tidak menutup tidaklah asing mengapa mereka ingin yang lebih-dan lebih. Contoh seperti dalam menjawab pertanyaan “Apa harapanmu untuk animasi yang kamu sukai untuk ke depannya?”, semua respondeng menjawab dengan kalimat inti “semoga semakin banyak”. Artinya, anak-anak ingin mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang pernah mereka nikmati.

 

Pengalaman anak-anak yang telah menonton animasi ini di jauh-jauh hari telah membuat horizon harapan mereka menjadi tinggi.

 

Perbandingan Tanggapan Anank-anak terhadap media penelitian

Secara nyata, dari dua film animasi di atas dapat disimpulkan bahwa resonden lebih menyukai film animasi Upin & Ipin dari pada Boboiboy. Terlihat ada perbandingan 4:2 antara Upin & Ipin dengan Boboiboy. Secara  garis besar, masyarakat secara konvensional meyepakati bahwa anak perempuan akan dididik secara halus dari pada ana laki-laki. Hal ini mempengaruhi anak dalam menyukai apa yang mereka tonton. Anak perempuan biasanya akan dididik dan dikasih permainan berupa boneka, dan permainan rumahan laiinya. Berbeda dengan anak laki-laki yang dari awal sudah diberikan mainan berupa robot petarung atau senjata yang digunakan untuk bertarung seperti di dalam Film animasi

Anak perempuan menyukai animasi Upin & Ipin karena seru, ramai, dan tidak ada adegan perkelahian. Sedangkan Boboi boy tidak disukai karena memiliki adegan perkelahian. Memang di episode Boboiboy di atas tidak memiliki adegan perkelahian, namun karena anak-anak sudah terlebih dahulu menonton Boboiboy, sehingga tertanam dalam pikiran mereka bahwa Boboiboy adalah Animasi kekerasan, tidak cocok untuk ditonton anak perempuan, karena akan mempemgaruhi perkembangannya.

 

Interpretasi responden terhadap media penelitian

Secara garis besar, keenam responden di atas tidak tahu cara menginterpretasikan totonannya. Mereka hanya bilang kedua animasi di atas itu “bagus”. Barangkali menurut pandangan sempit saja, anak-anak wajar menanggapi demikian, karena anak-anak usia ini belum terlalu tahu tentang apa makna yang mereka tonton. Tapi karena peneliti menggunakan respsi satra sinkronik yang memiliki dua tahapan seperti yang disebutkan di bagian depan. Maka penulis menyimpilkan bahwa kedua animasi film ini bagus menurut responden pada zamannya.

 

 


3. PENUTUP

 

3.1 Simpulan

Penelitian resepsi sastra menitikberatkan hasil penelitian atas tanggapan pembaca, dimana jika pembaca atau responden adalah seorang terpelajar dan berpengalaman, maka akan didapati pula hasil penelitian yang bagus, tetapi apabila responden adalah pembaca biasa, maka yang dihasilkan ada berupa hasil yang biasa.

 Menurut Junus (1985:1 dalam Pradopo, 2013:207), resepsi sastra dimaksudkan bagaimana ‘pembaca’ memberikan makna terhadap karya sastra yang dibacanya, sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadapnya.  Dengan teori ini, peneliti mengambil pendapat dan tanggapan pembaca sebagai bahan penelitian selanjutnya guna mendapatkan hasil.

             Sebenarnya hal di atas  (kelemahan resepsi sastra) bukanlah hal yang besar, mengingat setiap teori memiliki kelemahannya masing-masing. Namun dengan resepsi sastra, peneliti dapat mengetahui dabaimana suatu karya sastra dapat diterima dan bagaimana diperlakukan di masyarakat. segers (1978:41 dalam pradopo 2013:219)  bahwa horizon harapan ditentukanoleh tiga kriteria. Pertama, horizon harapan ditentukan oleh norma-norma yang terpancar dari teks-teks yang telah dibaca; Kedua, horizon harapan ditentukan pengetahuan dan pengalaman atas semua teks yang telah dibaca sebelumnya; dan Ketiga, horizon harapan ditentukan oleh pertentangan antara fiksi dan kenyataan, yaitu kemampuan pembaca untuk memahami karya sastra.

           

            Demikian hasil analisis di atas, bagaimana anak-anak menanggapi suatu karya yang menjadi tontonannya setiap hari. Bagi anak-anak, kehadiran hal-hal baru dalam kehidupannya adalah hal yang asik, demikian yang dapat disimpulkan dari penelitian di atas.

 

3.2 Saran


            Setiap penelitian bertujuan untuk menemukan hal yang baru, atau mencoba mengilmiahkan sesuatu agar dianggap pendting karena berakademisi. Harapan dari penulis mengenai makalah ini yaitu adanya respon balik dari pembaca,entah itu pembaruan mengenai isi makalah ini ataupun hal lain yang berguna sebagai media yang dapat menambah pengetahuan pembaca selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Pradopo, Rachmat Djoko. 2013. Beberapa teori sastra metode kritik , dan penerapannya. Yogyakarta: pustaka pelajar.

 

Nurgianatoro, Burhan. 2016. Sastra Anak. Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press.

 

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

 

Tarigan, Henri Guntur. 2011. Dasar-dasar psikosastra. Bandung: Angkasa.

 

Jabrohim. 2015. Teori penelitian sastra. Yogyakarta: pustaka pelajar

 

Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Media Pressindo.

 

 

 

 

 

 


LAMPIRAN

Sinopsis upin & ipin

Pada saat itu, pisang sedang berbuah. Tok Dalang yang memiliki kebun pisang memngajak upin dan ipin untuk membantunya menurunkan pisang hasil panennya. Setelelah selesai, tok Dalang menjelaskan dan membedakan setiap jenis pisang yang ia panen.

Keesokan harinya, hujan lebat melanda kampun Durian Runtuh, tok dalang termenung karena bila hujan, pisang-pisang akan rusak, dan hasil panennya akan sedikit.

Wal hasil benar saja, pisang hasil panennya sangat sedikit karen badai merusak kebun pisang milik tok dalang.

Setelah pulang, upin dan ipin memcoba menanam pisang di kebunnya, awalnya tumbuh, tapi karena terlalu sering disiram akhirnya pisang yang mereka tanam menjadi layu akhirnya mati.

 

Sinopsi Boboiboy

Boboiboi datang ke rumah kakeknya, ia kaget karena tenyata rumah kakeknya bagus.

Keesokan harinya, kakeknya menugaskan ia  beberapa hal, termasuk menyapa Yin dan pergi ke pondok coklat milik kakeknya.

Di pondok coklat itu, boboiboy bertemu dengan Gopal dan Yaya.

Di pondok coklat itu mereka mulai akrab dan perlahan menjadi teman.

Sementara di tempat lain, pesawat Adudu menemukan sumber kekuatan yang hebat, yaitu dari coklat milit kakek bobiboy.

Adudu ingin mendapatkan coklat itu, dan di sinilah awal dari kisah boboiboy  bserta teman-temannya untuk mendapatkan kekuatan super untuk melawan Adudu si alien jahat.

Komentar

Postingan Populer